Jumat, 29 Agustus 2014

flora fauna indonesia



PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

A.    Persebaran Flora  di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun lalu,yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
a)    Wilayah Flora Sumatera-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatera dan kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano,Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton, dll), contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)


b)    Wilayah Flora Jawa-Bali
Tersebar di Jawa, Madura, bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Kepulauan seribu, Kepulauan Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
c)    Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contohnya pohon Sagu.

d)    Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Contoh Flora Khas yang tumbuh adalah Ucalyptus, sama dengan tumbuhan yang tumbuh di daerah Quensland Australia Utara.

B.     Persebaran  Fauna di Indonesia

1.    Fauna Indonesia Barat
Fauna yang ada di Indonesia barat bertipe Australis atau memiliki kemiripan dengan fauna yang ada di benua Asia. Di sebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda. Persebarannya meliputi :
a)    Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, kepulauan Riau, dll)
b)    Pulau jawa dan pulau-pulau kecil disekitarnya(Nusa Kambangan, Nusa Barung, Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Karakatau, dll).
c)    Pulau Kalimantan
d)    Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia tengah, garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat antara lain :
§  Jenis Mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kelelawar, ajag, landak, kijang dan babi hutan.
§  Jenis Reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ualar, tokek, biawak, bunglon dan trenggiling.
§  Jenis Burung, meliputi burung hantu, merek, elang, jalak, kutilang dan berbagai macam unggas.
§  Jenis Serangga, meliputi kumbang badak (kumbang Jawa)
§  Jenis Ikan air tawar, misalnya ikan pesut (lumba-lumba air tawar di sungai Mahakam)
2.    Fauna Indonesia Tengah
Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering disebut sebagai wilayah fauna peralihan,  yaitu wilyah yang memisahkan antara wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah fauna Indonesia Tengah meliputi daerah :
1.    Pulau Sulawesi
2.    Pulau Timor
3.    Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok, Komodo, dan pulau-pulau kecil lainnya.
Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Weber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1.    Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang tarsius, monyet saba, kuda, sapi, dan banteng.
2.    Reptil, meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan  komodo.
3.    Amfibia, meliputi katak air, katak pohon, dan katak terbang.
4.    Berbagai macam burung, meliputi burun dewata (burung cendrawasih), mandar, maleo, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri dan merpati.
      Fauna endemik pada wilayah Sulawesi adalah Anoa dataran rendah , Anoa pegunungan, Babirusa, Kera Hitam, Burung Maleo, sejenis Tarsius.
3.    Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia Timur disbut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe Australis. Maksudnya jenis fauna yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :
1.    Kepulauan maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya.
2.    Papua (Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan wilayah fauna Indonesia tengah dibatasi oleh Garis Weber dan termasuk dalam kelompok fauana dunia zona Australis.
Beberapa jenis fauna Indonesia Timur antara lain :
1.    Mamalia, terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Iran), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon, dan kelelawar.
2.    Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura.
3.    Amfibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air.
4.    Burung, terdiri atas nuri, raja burung, kasuari, cendrawasih dan namudur.



A.    GARIS WALLACE
     Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini diberi nama sesuai nama penemunya, Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19. Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur (daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu ditentukan secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini lalu dinamakan "Wallace-Weber"
B.     GARIS WEBER
Max Carl Wilhelm Weber atau Max Wilhelm Carl Weber (lahir di Bonn, 5 Desember 1852 – meninggal di Berbeek, 7 Februari 1937 pada umur 84 tahun) adalah seorang ilmuwan ahli ilmu hewan (zoologis) dan biogeografi berkebangsaan Jerman-Belanda. Max Weber belajar di Universitas Bonn, lalu melanjutkan ke Universitas Humboldt di Berlin bersama zoologis Eduard Carl von Martens (1831-1904). Ia mencapai tingkat doktoratnya pada 1877. Weber lalu mengajar pada Universitas Utrecht dan turut serta dalam sebuah ekspedisi ke Laut Barents. Setelah itu, pada 1883 Weber dikukuhkan menjadi Profesor Zoologi, Anatomi dan Fisiologi pada Universitas Amsterdam. Pada tahun yang sama ia menjadi warganegara Belanda. Salah satu teorinya dalam biogeografi adalah apa yang disebut sebagai Garis Weber, yang menandai perbatasan fauna mamalia Australasia. Sebagaimana yang ditengarai pada tumbuhan, survai-survai fauna memperlihatkan bahwa untuk kelompok-kelompok vertebrata –kecuali burungGaris Wallace bukan merupakan perbatasan biogeografis yang paling signifikan. Alih-alih Selat Lombok, adalah Kepulauan Tanimbar yang dilalui garis batas antara fauna Oriental dan Australasia, khususnya mamalia dan kelompok vertebrata terestrial lainnya. Demikian pula, untuk kebanyakan invertebrata, kupu-kupu, dan juga burung, Garis Weber yang lebih tepat menggambarkan perbatasan itu ketimbang Garis Wallace. Max Weber adalah pemimpin Ekspedisi Siboga.









Kamis, 28 Agustus 2014

flora fauna di dunia



PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI MUKA BUMI
A.    PERSEBARAN FLORA DI PERMUKAAN BUMI
Persebaran flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma. Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas. Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Peta Persebaran Flora di Dunia (geographyeducation)
Secara garis besar, kehidupan organisme flora di permukaan bumi terdapat pada dua biosiklus, yaitu daratan dan perairan.
a. Biosiklus Daratan
Biosiklus daratan dapat diklasifikasikan menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik yang didominasi oleh jenis flora tertentu yang memiliki karak teristik yang khas. Biosiklus daratan secara umum terdiri atas bioma hutan, sabana, steppa, tundra dan gurun.
1) Bioma Hutan
Hutan (forest), adalah bentang lahan (landscape) yang sangat luas yang ditumbuhi beraneka ragam pohon-pohonan. Jenis-jenis hutan dibagi menjadi enam macam, antara lain sebagai berikut (Rahmat Kusnadi).

  1. Hutan Hujan Tropis (Tropic Rain Forest)
Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim hutan hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu udara, dan kelembapan udara tinggi (geographyeducation). Jenis hutan ini dicirikan dengan pohon-pohon yang tinggi dan rapat serta selalu hijau sepanjang tahun. Pada bagian bawahnya, tumbuh pohon-pohon yang lebih rendah dan di bagian paling bawah ditumbuhi semak, perdu, serta vegetasi penutup sehingga sinar matahari hampir tidak dapat menembus sampai ke permukaan tanah. Ciri lain dari hutan ini antara lain ditumbuhi beragam jenis epifit. Misalnya, cendawan, lumut, dan berbagai jenis anggrek, serta tumbuhan pemanjat seperti rotan. Hutan ini sangat rapat dengan vegetasi yang heterogen (lebih dari 300 spesies). Pohon-pohon di hutan ini tinggi dan berdaun lebar sehingga mengakibat kan terbentuknya kanopi (tajuk) yang menyebabkan dasar hutan menjadi lembap dan gelap (Rahmat Kusnadi).
Terdapat beberapa lapisan vegetasi dalam hutan hujan, yaitu sebagai berikut:
a)    Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan daunnya merupakan ”kanopi” (payung) bagi vegetasi dibawahnya.
b)   Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar 20-35 m, pada lapisan ini sinar matahari masih bias menembus.
c)    Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m, merupakan daerah kelembapan udara relatif konstan.
d)   Lapisan vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.
e)    Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m, berupa anakan pohon serta semak belukar
Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu: Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).
Persebaran bioma hutan hujan tropis di daerah antara 10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan Malaysia), dan Australia.
      Hutan hujan tropis dilihat dari atas tampak lebat dan gelap
       Kondisi di dalan hutan hujan tropis                     Gambar hutan hujan tropis

  1. Hutan Gugur (decidous forest)
Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigment lain.
Ciri-cirinya:
a. Curah hujan tidak merata ( antara 750-1000 mm / tahun )
b. Tumbuh di daerah yang memilki empat musim ( panas, gugur, dingin, dan semi)
c. Tumbuhan tumbuh tidak terlalu rapat dan heterogen ( 10-20 jenis)
d. Berwarna hijau daunnya saat musim panas
e. Meranggas atau gugur saat musim dingin
f. Tumbuhan dominan berdaun lebar
g. Tumbuhan dapat beradaptasi dengan iklim yang ekstrim
h. Tumbuh di tempat yang beriklim sedang
i. Temperaturnya antara 22 derajat C – 17 derajat
Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai musim dingin.
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple), castanea, basswood (tilia americana) dan lain-lain.
                                                   Pohon oak   ( quercus)                                              Tanaman Maple (Acer)
                                      Basswood – Oak pada waktu lebat – Oak pada waktu rontok
      
Bioma Hutan gugur (geographyeducation)
  1. Hutan Musim di Daerah Iklim Tropis
Hutan musim di daerah tropis, yaitu jenis hutan yang terdapat di daerah  yang memiliki pola musim hujan dan kemarau yang jelas. Ciri khas dari hutan ini antara lain terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu dengan ketinggian sekitar 25 meter. Pohon tersebut cenderung meng gugurkan daunnya pada musim kemarau, yaitu pada saat curah hujannya kurang dari 60 mm/tahun atau sama sekali tidak mendapatkan curah hujan. Gugur atau rontoknya daun-daunan tumbuhan di hutan ini merupakan bentuk adaptasi fisiologis untuk mengurangi tingkat penguapan. Akibatnya, sinar matahari dapat mencapai bagian dasar dari hutan musim di daerah tropis ini sehingga di bagian dasar hutan ini tumbuh dengan subur dan lebat berbagai vegetasi semak belukar dan rumput-rumputan. Contoh dari vegetasi hutan musim di daerah tropis adalah jati. Wilayah penyebaran jenis hutan musim di daerah tropis, antara lain di sebagian wilayah Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar (Rahmat Kusnadi).
  1. Hutan Mangrove (Hutan Bakau)
Hutan mangrove merupakan jenis hutan di daerah tropis yang ditumbuhi berbagai jenis vegetasi khas rawa-rawa pantai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Ciri-ciri dari vegetasi hutan mangrove antara lain ditandai dengan sistem perakaran vegetasi yang sebagian berada di atas permukaan air. Sistem perakaran tersebut berfungsi sebagai alat respirasi dan penangkapan lumpur dari peristiwa pasang surut air laut. Jenis-jenis vegetasi di hutan mangrove antara lain nipah dan bakau. Wilayah penyebaran hutan mangrove terutama di pantai-pantai landai berlumpur di wilayah Australia Utara, Afrika Barat, Amerika Selatan terutama Brazilia, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia (Rahmat Kusnadi).

  1. Hutan Berdaun Jarum (Conifer)
Hutan berdaun jarum merupakan jenis hutan yang banyak terdapat  di daerah iklim sedang sampai dingin. Ciri hutan ini vegetasinya ber daun jarum (conifer), memiliki ketinggian yang relatif sama, berbatang lurus, dan berbentuk kerucut, seperti pinus, cemara, dan cedar. Di Eropa terutama di sekitar daerah Siberia, hutan conifer banyak ditumbuhi jenis vegetasi yang disebut larix yang menggugurkan daunnya pada musim dingin (winter). Adapun di Amerika Serikat sekitar daerah Columbia dan California tumbuh jenis vegetasi berdaun jarum raksasa yang disebut sequoia yang ketinggiannya dapat mencapai lebih dari 75 meter (Rahmat Kusnadi).

Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.
Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan musim panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi sangat besar.
Ciri-cirinya:
  1. Banyak ditemukan pegunungan-pegunungan tinggi
  2. Memiliki domimasi ilkim dingin
  3. Suhu berkisar antara -12 derajat C sampai -10 derajat C
  4. Curah hujan antara 400 – 750 mm / tahun
  5. Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan berdaun jarum), di antaranya picea, abies, pinus, larix, alder, birch, dan juniper dan spruce.
Bioma taiga tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan beberapa di kawasan Asia Utara.
Peta Persebaran Hutan Taiga
Alder  -  Juniper  -  Spruce
Gambar Bioma Hutan taiga (pohon pinus)
3.) Bioma Tundra
Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.
Ciri-cirinya:
a. Terdapat di wilayah artik
b. Suhunya mencapai -57 derajat C
c. Pada musim panas suhu maksimum 15 derajat C
d. Curah hujan kurang dari 250 mm / tahun
e. Tundra didominasi oleh lumut kerak dan semak
f. Rata-rata tumbuhannya berwarna mencolok dan pendek
Tersebar   di daerah lingkar kutub utara tepatnya di kawasan selatan es di Kutub Utara dan Alaska di Amerika Utara, Eropa, dan Siberia, Puncak gunung tinggi daerah tropis , dan pegunungan Alpine.
Peta Persebaran Bioma Tundra
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas, dan lain-lain.
  • Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki (Cyperus Rotundus), rumput kapas(Selaginella tamariscina) dan gundukan gambut (hillock tundra).
  • Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
  • Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut,teki-tekian,ericeceae, dan beberapa
    tumbuhan yang berdaun agak lebar.
  • Di lereng-lereng batu terdapat kerak (Lichenes), lumut (Bryophyta), dan alga (Hydroclathrus clatratus).
Jenis-jenis vegetasi tundra
                        Lumut Dark Red                    Rumput Kapas (Selaginella tamariscina)
                                                               Bioma tundra
Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang dan diselingi oleh semak belukar serta rumput-rumputan (Rahmat Kusnadi)
Ciri-cirinya:
  1. Terdapat di daerah tropis
  2. Jenis tumbuhannya xerofit
  3. Tumbuhan tersebar di daerah tersebut secara berjauhan
  4. Hewan yang tinggal di dalamnya ada pula hewan herbivore
  5. Curah hujan rendah (hanya sekitar 200 mm/th)
  6. Bulan basah hanya terdapat 2-3 bulan saja
Jenis tumbuhan pada sabana adalah Semak belukar dan Tumbuhan xerofit : beradaptasi dengan cara memiliki daun dan banyak terdapat duri dibandingkan daun untuk dapat mengurangi penguapan.
Bioma sabana  menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.
 
     Sabana yang ditumbuhi pohon palem   Pohon Akasia (Acacia auriculiformis)
     Gambar Bioma sabana                             Bioma Sabana

5.) Bioma Gurun
Bioma gurun (desert)  merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang.
Ciri-cirinya:
  1. Terdapat di daerah tropis, subtropics, dan daerah tinggi lainnya
  2. Jarang terjadi hujan
  3. Tingkat evaporasi sangat tinggi
  4. Amplitudo suhu harian sangat besar
  5. Suhu siang hari mencapai 45 derajat C
  6. Suhu malam hari mencapai 0 derajat C
  7. Tanahnya tandus dan kering
  8. Tidak mampu menyimpan air (geographyeducation)
Gurun terdiri atas dua perwujudan, yaitu gurun panas-kering (hot/arid desert) dan gurun dingin (cold/ice desert).
a) Bioma gurun panas dan kering identik dengan padang pasir (gurun pasir), yaitu suatu wilayah di daerah iklim subtropis sampai sedang yang didominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi vegetasi yang sangat terbatas, suhu udara rata-rata tinggi, amplitudo suhu harian tinggi, curah hujan rendah (< 25 mm/tahun), dan penguapan tinggi. Jenis vegetasi yang dapat tumbuh dan beradaptasi terhadap kondisi padang pasir pada umumnya memiliki ciri-ciri akar yang sangat panjang, berdaun kecil dan tebal atau bahkan tidak berdaun, batang pohon relatif tebal, dan bagian tubuhnya seringkali berduri. Contoh jenis vegetasi di daerah padang pasir, antara lain Kaktus Saguaro dan semak berduri.
Wilayah padang pasir terdapat di Afrika Utara (Sahara), Afrika Barat Daya (Kalahari dan Namib), Afrika Timur Laut (Ogaden), Jazirah Arab (Rub’al Khali), Asia Barat Daya (Kara Kum, Taklamakan, dan Iran), Asia Selatan (Thar), Asia Tengah (Gobi), Australia (Gibson dan Simpson), Amerika Serikat bagian tengah dan barat (The Great America Desert, meliputi Arizona dan California), Meksiko bagian utara, dan Amerika Selatan (Atacama dan Patagonia).
b) Bioma gurun dingin atau salju identik dengan tundra, yaitu wilayah di daerah iklim dingin sampai kutub (terutama lingkaran Arktik) yang bagian permukaannya ditutupi oleh es (salju), dan memiliki jenis vegetasi (flora) yang didominasi oleh jenis lumut (lichenes) dan semak (spaghnum).
Suhu pada musim dingin di daerah tundra dapat mencapai sekitar –57° C dan suhu maksimum musim panas sekitar 15° C. Walaupun air mencair di permukaan tanah selama musim panas (summer), tetapi ada juga lapisan es yang tetap membeku (permafrost). Musim tumbuh vegetasinya cukup pendek berkisar antara 30–120 hari pertahun dan  hanya jenis tumbuhan yang mampu bertahan dalam suhu dingin yang dapat bertahan hidup. Wilayah penyebaran tundra antara lain di Alaska, Kanada bagian utara, Siberia, Greenland, dan Tierre del Fuego (Tanah Api) di ujung Amerika Selatan (Rahmat Kusnadi).
      Aloe                                                           Kaktus
 
           Cholla                                                  Bioma Gurun
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan.
Ciri-cirinya:
  1. Merupakan padang rumput yang berilkim sedang
  2. Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika
  3. Vegetasi rumput yang luas
  4. Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat musim dingin
  5. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
  6. Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m
Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah stepa terdiri dari rumput-rumput pendek yang diselingi oleh semak belukar sedangkan sabana merupakan padang rumput yang dselingi oleh pohon-pohon tinggi.
Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
     akasia                                                         semak belukar
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
     Bioma Padang rumput yang ditumbuhi semak belukar (geographyeducation)
b. Biosiklus Perairan
Selain pada biosiklus daratan, flora juga dapat hidup pada biosiklus perairan. Biosiklus perairan terdiri atas dua bagian, yaitu biosiklus air asin (lautan) dan biosiklus air tawar (daratan).
1) Biosiklus Air Asin
Lautan merupakan cekungan (basin) yang berukuran relatif sangat luas yang terisi oleh massa air asin. Di dalamnya terdapat berbagai makhluk hidup berupa jenis tumbuhan maupun hewan yang telah ber adaptasi dengan kondisi perairan laut dengan berbagai karakteristiknya.
Tumbuhan laut hanya tersebar dan terdapat di tempat-tempat yang Terkena penyinaran matahari. Hal ini disebabkan tumbuhan hanya dapat mem produksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Oleh karena itu, persebaran dan keberadaan tumbuhan laut hanya terdapat di Zona Fotik, yaitu daerah yang terkena penyinaran matahari, yaitu sekitar pantai (Zona Litoral), permukaan laut, dan di dasar laut dangkal sampai kedalaman kurang lebih 200 meter (Zona Neritik). Adapun di Zona Afotik yang merupakan daerah yang tidak terkena penyinaran matahari, keberadaan tumbuhan laut sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali (Rahmat Kusnadi).
2) Biosiklus Air Tawar
Air tawar yang ada di permukaan bumi diklasifikasikan dalam bentuk sungai, danau, kolam, dan rawa. Setiap bentuk perairan darat tersebut merupakan habitat hidup bagi berbagai jenis kehidupan yang di dalamnya terdiri atas flora dan fauna yang telah beradaptasi dengan lingkungan perairan tawar. Jenis vegetasi yang hidup di air tawar antara lain eceng gondok dan teratai. Vegetasi-vegetasi jenis ini banyak terdapat di Indonesia (Rahmat Kusnadi).










B.     PERSEBARAN FAUNA DI MUKA BUMI
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah.
Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu (Pangea). Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 6 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia.
Keenam wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.
Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar adalah mamalia dan bertubuh besar.
Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika (Loxodonta africana), badak Afrika putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila (Pongo pygmeus), baboon (papio Anubis), simpanse (Pan troglodytes), jerapah (Giraffa camelopardalis). Mamalia padang rumput seperti zebra (Equus zebra), antilope, kijang, singa  (Panthera leo), harimau Afrika (Panthera pardus pardus), dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.
Menurut sejarah geologi, pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing (Felis silvestris catus), bajing (Callosciurus notatus), tikus,
babi hutan (Sus scrofa), kelelawar (Cynopterus sp), dan anjing (Canis familiaris).
Ethiopian- cheeta (Acinonyx jubatus)  Ethiopian- Jerapah (Giraffa camelopardalis)
Ethiopian – Singa (Panthera leo)        Ethiopian – Kuda Nil Afrika (Hippopotamus amphibius)
Ethiopian – Zebra (Equus zebra)        Ethiopian – simpanse Afrika (Pan troglodytes)
Ethiopian – Gajah Afrika (Loxodonta africana)   Ethiopian – Burung Unta (Struthio camelus)

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet,
daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa
Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara.
Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun
kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi.
Peta persebaran hewan Paleartik



Beberapa jenis fauna Paleartik:
  • hewan endemik:  yaitu Panda  (Ailuropoda melanoleuca)  di Cina
  • hewan yang terbatas penyebarannya (binatang kutub) seperti rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan beruang Kutub (Ursus maritimus).
  • hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus (Rattus norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar (Cyneptorus sp). Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah menyebar ke wilayah lainnya.
Fauna paleartik            hewan endemik cina – Panda ( Ailuropoda melanoleuca )
Paleartik-Beruang Kutub (Ursus maritimus) Paleartik – Rusa Kutub (Rangifer tarandus)

Paleartik-Tikus (Rattus norvegicus)    Paleartik-Kelinci (Lepus curpaeums)
Paleartik-Anjing  (Canis familiaris)
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat.
Peta Oriental
Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa (Cervinae sp), banteng (Bos javanicus), dan badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis), gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), antilop berbagai jenis
reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara
lain kucing, anjing, monyet (Macaca fascicularis), gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
  Oriental – Harimau (Panthera tigris) Oriental – Badak Bercula satu (Rhinoceros sondaicus)

Oriental – Badak Bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) Oriental – Banteng (Bos javanicus)
Oriental – Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) Oriental-Orang Utan (Pongo pygmeus),
Oriental – Rusa (Cervinae sp)
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia javanica).
Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
Nearktik-ayam kalkun (Numida meleagris)    Nearktik-Karibou (Rangifer tarandus)
Nearktik-Bison Amerika (Bison bison)                       Nearktik-muskox

Nearktik- Bajing (Callosciurus notatus)         Nearktik-salamander (Andrias davidianus)

Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang.
Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut listrik (Electrophorus electricus) di Sungai Amazone, Llama (Lama glama) sejenis unta di padang pasir Atacama (Peru),  dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling (Manis javanica), beberapa jenis reptil seperti buaya meksiko (Crocodylus moreletii), ular, kadal (Draco volans), beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.
Neotropikal- Belut listrik (Electrophorus electricus)  Neotropikal-ikan piranha (Pygocentrus nattereri)
Neotropikal- kera berhidung merah    Neotropikal- trenggiling (Manis javanica)
Neotropikal- Tapir amerika tengah     Neotropikal- armadillo (Priodontes maximus)
Neotropikal-buaya (Crocodylus moreletii)      Neotropikal-alpaka (Vicugna pacos)
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru (Dendrolagus pulcherrinus), kiwi dari genus Apteryx, koala (Phascolarctos cinereus). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih (Paradisaea rudolphi), burung kasuari (Casuarius casuarius), burung kakaktua (Cacatua moluccensis), dan betet (Psittacula Alexandri). Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura ( Cuora amboinensis), ular phyton (molurus bivittatus).
Australian-Kanguru (Dendrolagus pulcherrinus) Australian-Koala (Phascolarctos cinereus)
Australian-Burung Kasuari  (Casuarius casuarius)    Australian-Burung Cenderawasih (Paradisaea rudolphi)
Australian-Burung Kakatua (Cacatua moluccensis)


           
             Persebaran flora di muka bumi secara garis besar terbagi menjadi 2 bagian , yaitu: bioklus darat dan bioklus laut. Pada bioklus darat terbagi atas 5 bagian. Pada bioma hutan , pengaruh berkembangnya flora adalah iklim di daerah tersebut , curah hujan yang rendah, pendeknya hari , musim , dan pasang surut air laut. Ada vegetasi tumbuhan yang berada pada iklim tertentu yang dirasa tepat untuk pertumbuhannya, ada juga yang menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan karena penyinaran matahari tinggi namun curah hujannya rendah,dll. Pada bioma taiga juga berbeda dengan bioma hutan, pengaruh perkembangannya yaitu,karena terletak pada iklim subartik yaitu iklim yang musim panas lebih singkat dibandingkan musim dinginnya, daerahnya juga merumakan daerah dingin karena berdekatan pada pegunungan. Pada bioma tundra juga hampir sama dengan bioma taiga, namun perbedaan pertumbuhannya adalah tundra ini terdapat pada iklim yang sangat ekstrim,suhu,curah hujan yang rendah, sehingga daerah tersebut lembab. Pada sabana iklimnya cenderung tropis-subtropis karena curah hujannya rendah dan bulan kering lebih banyak daripada bulan basahnya. Pada bioma gurun , tidak terdapat flora yang banyak dikarenakan tanah pada gurun sangat kering dan proses evaporasinya tinggi, tanah/pasirnya juga tidak subur dan kurang mengandung air dan unsur hara, tumbuhan yang dapat tumbuh di gurun hanyalah tumbuhan yang mampu menampung cadangan air dan zat hara pada bagian tubuh vegetasi tersebut.
           Persebaran fauna di muka bumi terdapat beberapa macam pengelompokannya. Pada persebaran fauna ini , hewan yang merasa bahwa habitatnya sudah tidak nyaman mereka akan berpindah tempat secara migrasi. Persebarannya terbagi menjadi 6 bagian. Ethiopian, cirinya adalah mamalia besar namun ada juga yang termasuk pada zona oriental karena wilayah ethiopian pernah menjadi satu dengan daerah madagaskar. Pada zona paleartik, terdapat berbagai macam variasi dikarenakan adanya perbedaan suhu dll. Pada zona oriental, persebarannya pada wilayah beriklim tropis yaitu didaerah asia selatan dan asia tenggara, pada zona ini terdapat beberapa binatang juga yang masuk pada zona ethiopian tadi. Neartik, merupakan zona pada wilayah yang musimnya dingin, pada zona ini terdapat juga hewan pada zona paleartik. Zona neotropikal, merupakan zona yang berada pada iklim tropik dan sedang,hewan yang terdapat pada zona ini merupakan hewan vertebrata yang banyak spesiesnya. Dan yang terakhir adalah australian, merupakan wilayah yang terdapat binatang yang kebanyakan hanya terdapat pada wilayah ini saja , karena didaerah ini tidak terlalu panas dan juga dingin.