Jumat, 29 Agustus 2014

flora fauna indonesia



PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

A.    Persebaran Flora  di Indonesia
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun lalu,yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
a)    Wilayah Flora Sumatera-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatera dan kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano,Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton, dll), contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)


b)    Wilayah Flora Jawa-Bali
Tersebar di Jawa, Madura, bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Kepulauan seribu, Kepulauan Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
c)    Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contohnya pohon Sagu.

d)    Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Contoh Flora Khas yang tumbuh adalah Ucalyptus, sama dengan tumbuhan yang tumbuh di daerah Quensland Australia Utara.

B.     Persebaran  Fauna di Indonesia

1.    Fauna Indonesia Barat
Fauna yang ada di Indonesia barat bertipe Australis atau memiliki kemiripan dengan fauna yang ada di benua Asia. Di sebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda. Persebarannya meliputi :
a)    Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil disekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, kepulauan Riau, dll)
b)    Pulau jawa dan pulau-pulau kecil disekitarnya(Nusa Kambangan, Nusa Barung, Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Karakatau, dll).
c)    Pulau Kalimantan
d)    Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia tengah, garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat antara lain :
§  Jenis Mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kelelawar, ajag, landak, kijang dan babi hutan.
§  Jenis Reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ualar, tokek, biawak, bunglon dan trenggiling.
§  Jenis Burung, meliputi burung hantu, merek, elang, jalak, kutilang dan berbagai macam unggas.
§  Jenis Serangga, meliputi kumbang badak (kumbang Jawa)
§  Jenis Ikan air tawar, misalnya ikan pesut (lumba-lumba air tawar di sungai Mahakam)
2.    Fauna Indonesia Tengah
Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering disebut sebagai wilayah fauna peralihan,  yaitu wilyah yang memisahkan antara wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah fauna Indonesia Tengah meliputi daerah :
1.    Pulau Sulawesi
2.    Pulau Timor
3.    Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok, Komodo, dan pulau-pulau kecil lainnya.
Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan garis Weber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Weber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1.    Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang tarsius, monyet saba, kuda, sapi, dan banteng.
2.    Reptil, meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan  komodo.
3.    Amfibia, meliputi katak air, katak pohon, dan katak terbang.
4.    Berbagai macam burung, meliputi burun dewata (burung cendrawasih), mandar, maleo, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri dan merpati.
      Fauna endemik pada wilayah Sulawesi adalah Anoa dataran rendah , Anoa pegunungan, Babirusa, Kera Hitam, Burung Maleo, sejenis Tarsius.
3.    Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia Timur disbut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe Australis. Maksudnya jenis fauna yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :
1.    Kepulauan maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya.
2.    Papua (Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan wilayah fauna Indonesia tengah dibatasi oleh Garis Weber dan termasuk dalam kelompok fauana dunia zona Australis.
Beberapa jenis fauna Indonesia Timur antara lain :
1.    Mamalia, terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Iran), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon, dan kelelawar.
2.    Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura.
3.    Amfibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air.
4.    Burung, terdiri atas nuri, raja burung, kasuari, cendrawasih dan namudur.



A.    GARIS WALLACE
     Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini diberi nama sesuai nama penemunya, Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19. Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur (daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu ditentukan secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini lalu dinamakan "Wallace-Weber"
B.     GARIS WEBER
Max Carl Wilhelm Weber atau Max Wilhelm Carl Weber (lahir di Bonn, 5 Desember 1852 – meninggal di Berbeek, 7 Februari 1937 pada umur 84 tahun) adalah seorang ilmuwan ahli ilmu hewan (zoologis) dan biogeografi berkebangsaan Jerman-Belanda. Max Weber belajar di Universitas Bonn, lalu melanjutkan ke Universitas Humboldt di Berlin bersama zoologis Eduard Carl von Martens (1831-1904). Ia mencapai tingkat doktoratnya pada 1877. Weber lalu mengajar pada Universitas Utrecht dan turut serta dalam sebuah ekspedisi ke Laut Barents. Setelah itu, pada 1883 Weber dikukuhkan menjadi Profesor Zoologi, Anatomi dan Fisiologi pada Universitas Amsterdam. Pada tahun yang sama ia menjadi warganegara Belanda. Salah satu teorinya dalam biogeografi adalah apa yang disebut sebagai Garis Weber, yang menandai perbatasan fauna mamalia Australasia. Sebagaimana yang ditengarai pada tumbuhan, survai-survai fauna memperlihatkan bahwa untuk kelompok-kelompok vertebrata –kecuali burungGaris Wallace bukan merupakan perbatasan biogeografis yang paling signifikan. Alih-alih Selat Lombok, adalah Kepulauan Tanimbar yang dilalui garis batas antara fauna Oriental dan Australasia, khususnya mamalia dan kelompok vertebrata terestrial lainnya. Demikian pula, untuk kebanyakan invertebrata, kupu-kupu, dan juga burung, Garis Weber yang lebih tepat menggambarkan perbatasan itu ketimbang Garis Wallace. Max Weber adalah pemimpin Ekspedisi Siboga.









1 komentar: